REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski sudah banyak mahasiswa yang tumbang akibat didor, namun aparat kepolisian ngotot pihaknya tak melakukan penembakan. Padahal, menurut salah seorang dosen YAI Salemba yang ditemui Republika menyatakan ada tiga mahasiswanya yang tertembak.
Seorang mahasiswa tertembak di bagian dada dan seorang mahasiswa lainnya di bagian pahanya. Belum diketahui pasti apakah peluru yang melukai ketiga mahasiswa itu berbentuk peluru tajam atau karet. Hingga malam tadi, penyisiran terhadap aparat kepolisian di sejumlah kampus dekat lokasi bentrokan masih berlangsung.
Ihwal bantahan soal penembakan itu sendiri disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto. Dia mengklaim, tak ada mahasiswa yang terkena tembakan. “Tidak ada peluru karet apalagi peluru tajam,” tegasnya.
Seorang mahasiswa tertembak di bagian dada dan seorang mahasiswa lainnya di bagian pahanya. Belum diketahui pasti apakah peluru yang melukai ketiga mahasiswa itu berbentuk peluru tajam atau karet. Hingga malam tadi, penyisiran terhadap aparat kepolisian di sejumlah kampus dekat lokasi bentrokan masih berlangsung.
Ihwal bantahan soal penembakan itu sendiri disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto. Dia mengklaim, tak ada mahasiswa yang terkena tembakan. “Tidak ada peluru karet apalagi peluru tajam,” tegasnya.
Malah dia menyebutkan salah seorang anggotanya yakni Kapolsek Senen, Kompol Imam Zebua mengalami patah tulang rusuk setelah dianiaya sejumlah mahasiswa. Saat ini, perwira polisi itu masih dirawat secara intensif di ruang IDG RSCM.
Korban mengalami luka serius dan kini kondisinya cukup kritis. Ketika wartawan meyakinkan bahwa ada mahasiswa yang terluka tembak dia menyataka akan mengeceknya. “ Kabar ada mahasiwa yang meninggal itu hoax, “ ujarnya.
0 tanggapan:
Post a Comment