Sindonews.com - Polda Metro Jaya terus membantah jika anggotanya menggunakan peluru karet saat bentrok di Jalan Diponegoro di Jakarta Pusat. Seluruh anggota yang diterjunkan untuk menghadapi aksi unjuk rasa hanya dibekali senjata gas air mata.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Rikwanto menyatakan, tidak ada anggota di lapangan yang menggunakan peluru karet. Sebab, hanya gas air mata saja yang dibawa anggota turun ke lapangan.
''Jadi, di sini perlu saya luruskan bahwa tidak benar petugas menggunakan peluru karet apalagi peluruh tajam," tandas Rikwanto saat dihubungi Sindonews, Jumat (30/3/2012).
Jika kemudian ada dua mahasiswa dan satu satpam Universitas YAI
diterjang peluru karet, kata Rikwanto, peluru karet itu bukan milik polisi.
”Jadi, itu bisa juga hanya terkena serpihan tembakan gas air mata dan bukan terkena peluru karet,” bantahnya lagi.
Seperti diberitakan, satpam Universitas YAI, Rivan Tahir, terluka di bagian punggung sebelah kanan setelah terkena tembakan. Selain Rivan, dua mahasiswa juga dikabarkan tertembak. Salah satunya, Agung, mahasiswa psikologi Universitas YAI.
Informasi yang dihimpun Sindonews, sebelumnya terdapat beberapa petugas kepolisian sengaja mengarahkan pistol dan menembak beberapa mahasiswa yang masuk ke dalam kampus.(lin)
Sumber : http://www.sindonews.com/read/2012/03/30/437/602363/polda-metro-bantah-pakai-peluru-karet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 tanggapan:
Post a Comment