KOMPAS.com/Didik Purwanto
Presiden Director RIM Indonesia Andy Cobham, Managing Director RIM Asia Selatan Hastings Singh, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edi Putra Irawady serta perwakilan ITB Profesor Suhono Harso Supangkat saat penandatanganan kerjasama pembangunan RIM Innovation Center di Kampus ITB Bandung Jawa Barat, Selasa (22/5/2012).
JAKARTA, KOMPAS.com - Research In Motion (RIM) telah menandatangani nota kesepakatan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Maret 2012, untuk membuat BlackBerry Innovation Center yang fokus pada pengembangan aplikasi mobile. Sebanyak 30 mahasiswa berpotensi akan mendapat beasiswa riset Mobile Computing.
Dalam siaran pers yang diterima KompasTekno, Rabu (19/9/2012), pihak RIM menjelaskan, sejauh ini ada 8 beasiswa yang telah diberikan untuk mahasiswa tingkat Magister dan Doktor. Tahun ini, akan ada tambahan 10 mahasiswa Magister dan 12 mahasiswa Sarjana tingkat akhir yang akan diberikan beasiswa.
Dalam siaran pers yang diterima KompasTekno, Rabu (19/9/2012), pihak RIM menjelaskan, sejauh ini ada 8 beasiswa yang telah diberikan untuk mahasiswa tingkat Magister dan Doktor. Tahun ini, akan ada tambahan 10 mahasiswa Magister dan 12 mahasiswa Sarjana tingkat akhir yang akan diberikan beasiswa.
"Sebagai korporasi yang menjadi bagian dari masyarakat, RIM memiliki komitmen di Indonesia dan ingin berinvestasi kembali ke masyarakat dalam bentuk inisiatif jangka panjang," kata Hastings Singh, Managing Director RIM Asia Selatan.
Pihak RIM menjanjikan, beasiswa itu meliputi biaya pendidikan di ITB dan juga uang insentif riset selama masa studi mereka di BlackBerry Innovation Center ITB. Khusus mahasiswa pascasarjana, akan diberikan fasilitas laptop dan perangkat smartphone BlackBerry.
Setiap penerima beasiswa akan menerima pelatihan pengembangan aplikasi BlackBerry. Riset berfokus pada aplikasi yang memberi manfaat sosial, seperti sistem pelayanan kesehatan, smart transit/transportation, smart mobile learning, smart logistics, dan lain-lain, dalam kerangka smart city atau smart society.
Selain itu, para mahasiswa juga akan diberikan bekal kewirausahaan, untuk membangun kemampuan wirausaha dan menciptakan bisnis-bisnis baru yang inovatif.
"Para penerima beasiswa tersebut telah menunjukkan kinerja dan kepribadian yang sangat baik, catatan akademis yang mengesankan, dan memiliki motivasi di bidang pengembangan perangkat lunak mobile dan kewirausahaan," kata Dr. IGB Baskara Nugraha dari ITB mengenai kriteria penerima beasiswa.
Delapan penerima beasiswa yang telah ditetapkan untuk Program Magister adalah Ardhian Ekawijan, Dicky Arinal, Puspoko Ponco Ratno, dan Rizky Ario Nugroho.
Sedangkan penerima beasiswa Program Doktor adalah Iqbal Rahmadian Pamungkas, Oktariani Nurul Pratiwi, Susetyo Bagas Bhaskoro, dan Iksan Nur.
0 tanggapan:
Post a Comment